Let’s Talk With Caramel : Kenapa ada orang yang masih jomblo?
Part 4
Hei, friends! Koniciwa!
Saya sudah lama sekali tidak muncul ke permukaan ya. Bukannya saya lupa tentang rutinitas sebagai seorang penulis lepas. Hah?! Wait, why I have to give a call myself freelancer writing? Don’t that is too much?
Friends, is up to you look at me like what. Di sini aku akan kembali menjalankan apa yang selama ini aku ingin bagikan. Yap, just simple like give candy to kid. Aku mungkin tidak akan banyak memberikan tulisan berat dan konten dengan muatan yang cukup menyeluruh untuk memenuhi asupan nutrisi otak kamu. But, I hope what is share to you can be something is use for your life.
Mungkin judul yang aku bahas di topik kali sedikit membuat sentimental bagi manusia goa yang senang menyembunyikan dirinya di balik tirai dan pintu kamar. Bergelutan dengan selimut dan bantal guling. Jika memungkinkan Ac atau kipas angin adalah teman paling mendukung untuk menemani diri di tengah-tengah kata “Kesepian” yang seringkali diartikan orang umum sebagai suatu kata yang merujuk pada seseorang yang tidak memiliki teman dan dikasihani oleh beberapa kelompok.
Eits, tapi mungkin bukan kaum goa saja. Jika dilihat ada beberapa dari mereka yang aktif bergerak kesana kemari, bertemu dengan orang-orang, tersenyum dan bercanda selayaknya manusia paling akrab di dunia, namun mereka memilih kata “Menyepi” atau “Menyendiri” sebagai jawaban,
So, what is matter? Friends, dari aku sendiri memandang istilah jomblo adalah kata yang terlalu kekinian dan seringkali menjadi alat penindasan untuk membentengi mereka-mereka yang mengatasnamakan cinta sebagai tameng bertahan di tengah irup-pikuk keramaian. FYI, friend dari hasil penelusuran nenek moyang Google, asal muasal kata jomblo berasal dari bahasa Sunda, yakni jomlo. Jika dilihat artinya, aduh sungguh meradangi orang-orang yang seringkali ditindas dengan kata ini. What is mean? Seseorang jomlo merupakan seorang yang tidak laku.
What The …!!!
Setelah melihat makna itu, mari kita berpikir ulang. Kesepakatan ini mulai terjadi sejak kapan? Apakah setelah Belanda menyerbu ibu Pertiwi kemudian Ibu mendepaknya dan kini Ibu sendiri? Ibu pertiwi bahkan bisa hidup mandiri tanpa Belanda, bahkan Jepang yang ingin merebutnya dengan cara psikopat yang tak biasa. Kini Ibu Pertiwi sudah bebas selayaknya apa yang disebut keinginan tercapai. Jomblo? Cih, apaan!
Mari kita sebut ia dengan, independent!
Mereka memilih untuk tidak menjalin sebuah hubungan karena …. Okay, let me write with point in here.
1. 1. I wanna be alone.
Se Sederhana itu saja. Aku tidak membutuhkan seseorang untuk menjemputku secara emosional. Maknanya, just do if you want do. Jangan libatkan aku untuk menerima perasaanmu. Terkadang, niat baik dari mereka adalah niat nomor dua yang mencoba membalut niat pertama. Bilangnya, “iya,besok aku jemput, ya?” atau, “kamu suka tas hermes? Aku belikan ya?”
Dan di dalam niat selanjutnya ada keinginan memiliki. Ada keinginan pemaksaan untuk diterima sebagai seseorang yang akan mendapatkan rasa cinta kembali. That’s so toxic if you not have pure purpose.
Hal-hal seperti itu bisa mendatangkan rasa kesal. Jadi, menyendiri adalah hal terbaik jika tidak ingin sedang menerima perasaan orang lain. Karena kita juga enggak mau, menyakiti orang yang udah melakukan hal baik untuk kita, kan?
2. 2. Stay Halal
Ini Ini sih sudah fix banget bagi kaum muslim. Jangan coba-coba untuk menyentuh dunia itu, friends (khusus muslim). Just be remember.
3. 3. I am Stuck with Other
Ini Ini sih tipe ngenes. Di bilang happy yang enggak juga, dibilang sad ya enggak juga kalau, dia bisa menerima keadaan itu dengan tetap melanjutkan kehidupannya secara normal. Don’t be madman to someone not care with your life, friends.
4. So much Criteria. Aku adalah wibu yang mengedepankan kewibawaaan dari Sasuke, kesetiaan dari Itachi, keromantisan Naruto, dan keanggunan dari Hinata. Kemudian aku adalah calon masa depan Kim Seokjin, selingkuhannya Kim Taehyung dan diam-diam menjali hubungan dengan Jungkook. Di sisi lain aku berbulan madu dengan Dylan wang dan sedikit mencuri perhatian dengan Iqbal Ramadhan untuk mendiskusikan next projek kita kedepannya. Di tengah kesibukan itu aku terkadang membuat kue dengan Haesung dan Park Dojin dan jangan lupakan keponakan lucu aku, beumyul. Ah, Toji san dan Kageyama terkadang suka sekali mengambil foto ku diam-diam. Jadi aku pikir, enggak ada waktu untuk sekadar membaca chat, “hai, udah makan belum? Eh, aku ganggu kamu enggak?” So, what do you think, friends?
5. 4. Focus with your dream
m Mari kita acungi jempol untuk kaum ini. Jangan sampai lebah yang belum memberikan kepastian itu mendistraksi jalan yang sudah dirancang ya, friends.
Ternyata ada macam-macam alasan. Mungkin dari kalian ada alasan lainnya, friends?
See you in next Part!
Hanya iklan saja, friends.
Komentar