Kamu tau enggak? Kalo ternyata setiap hubungan berawal dari benang-benang rajut yang yang awalnya melingkar tidak beraturan. Lalu pada akhirnya benang-benang itu terurai dan menemukan jalurnya.
Sama seperti awal aku bertemu dengan Oji. Kami tinggal di satu desa, namun tidak satupun aku mengingat bagaimana ada manusia dengan wajah dan nama itu. Lalu, aku menemukan bahwa ia adalah anak dari keluarga yang aku kenal.
Ya, setidaknya ada yang aku kenali, kan. Hehehehehe
Saat itu moment ramadhan, di tahun 2021 kalo tidak salah. Aku mengikuti salah satu organisasi yang ada di Desa. Karena saat itu memang bertepatan dengan momen pandemi Corona. Satu-satunya kegiatan yang membuatku tidak boring ya join organisasi seperti ini.
Aku mau ikut karena awalnya tertarik lembaga ini. Jadi, lembaga atau organisasi ya aku menyebutnya? Hahahahaha lembaga saja deh. Intinya, isi lembaga itu pemuda yang sedang menjalani keilmuan di universitas.
Selama mengikuti lembaga itu, aku cukup senang. Bukan karena lembaganya juga sih, tapi karena isi orang-orang di dalamnya. Menyenangkan dan tidak Kaku. Ya, meskipun awalnya aku ragu juga untuk join.
Sebelum memasuki bulan ramadhan itu, kami sempat membuat agenda kumpul-kumpul sederhana. Isi agendanya cuman gosip aja sih, hahahahahahaha sambil rujakan.
Temanku mengajak kami menjemput salah satu anggota yang belum join. Aku tidak tahu itu siapa, namun mereka ikut mengajakku untuk menjemput anggota itu. Aku berboncengan bersama Nita, temanku, yang kuingat anggota itu merupakan teman satu sekolahnya dulu di SD dan MA.
Aku tidak begitu ingat alasan kami datang ramai-ramai ke rumah anggota itu. Tapi kata Oji setelah aku tanya kembali saat ini dia bilang kalo dulu aku kerumahnya bersama Kak Dinda dan Nita untuk mengambil buah.
Oji juga ikut bersama kami. Saat itu acaranya bertepatan di ruko milik Bang Abed. Untungnya Ruko itu belum diisi dan cukup besar untuk kami tumpangi. Kami tertawa, bergosip, sambil mengupas buah dan menikmati bersama.
Saat itu aku dan Oji tidak saling mengenal satu sama lain. Aku tidak ingat punya teman seperti dirinya. Bahkan, sekalipun rumah adik nenekku di dekat rumah miliknya, aku juga tidak begitu ingat ada dirinya di ingatan masa lalu ku.
Jadi, aku benar-benar asing saat itu. Oji hanya diam dengan topi nya dan sibuk dengan layar handphone. Aku memaklumi itu karena dia orang baru yang kamu ajak secara paksa, mungkin?
Lagi-lagi yang kuingat hanyalah lelaki yang banyak diam, tapi tidak terlalu dingin. Dia akan merespon dan kadang tertawa walau aku sedikit merasa tawanya masih terdengar canggung.
Ya, di moment itu aku hanya mengingat bagaimana lelaki yang aku sangat tidak sangka datang ke rumahku itu adalah dirinya.
Padahal jika diingat-ingat, aku hanya menatapnya sesekali karena orang baru yang sejujurnya dekat dengan rumahku namun aku tidak pernah tau.
Lalu, Oji mulai bergerak di momen ramadhan 2021 atau 2022? Entah lha, aku sedikit lupa. 😂
Besok lagi aku cerita, ya. 😂😂😂
Komentar