Langsung ke konten utama

Study With Carra Part 1 : Komunikasi Persuasif

Koniciwa!!!

Mungkin di part ini adalah part paling serius untuk bagian blog aku. Because, this is will help someone who looking for anything can be related with my major. Kalau kamu bukan bagian dari anak Ilmu Komunikasi, it's okay. Kamu juga bisa dapatin ilmu ini. 

Of, FYI kalau catatan disini berasal dari studi aku selama belajar satu semester mata kuliah komunikasi persuasif. Sangat direkomendasikan untuk kamu yang seringkali berhubungan dengan dunia bujuk membujuk atau negoisasi dan mempengaruhi seseorang. Pastinya juga untuk pelajar yang ingin menambah referensi wawasan.

 Let's begin friends.

***

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mempengaruhi percayaan, sikap dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai keinginan komunikator.

Faktor yang diperhatikan dalam komunikasi Persuasif

1.      Kejelasan Tujuan

Untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku audiens:

·         Kognitif =Pikiran

·         Afektif =Perasaan/Emosional

·         Konatif =Perilaku/aksi

Bagaimana mengimprovisasi komunikasi persuasif

2.      Memikirkan secara cermat orang yang dihadapi

Sasaran/audiens yang dihadapi beragam dan komplek (umur, j. kelamin, status sosial, ekonomi, budaya, dll) (Pendekatan Model Scrham= Menentukan pada bidang atau pengalaman yang sama. Antara komunikator dan komunikan memiliki bidang kesamaan yang sama seperti latar belakang, bahasa dll, bisa berpengaruh pada peluang kesamaan makna, meski tidak harus 100%).

Komunikator yang baik, selalu memperhatikan siapa komunikannya. Agar komunikator bisa memberikan jenis pesan apa yang akan diberikan. Begitu sebaliknya, komunikator yang tidak baik, tidak mengenal audiensnya. Jika audiens diketahui, kita akan memilih dan mempersiapkan pesan yang tepat, bagaimana bahasanya, dan gayanya berbicara. Tidak semua pesan atau makna yang dalam bisa diberikan kepada seluruh audiens. Sebab, masing-masing audiens memiliki pemahaman yang berbeda. Istilah sederhana, namun bisa dimengerti juga cukup.

3.      Memilih Strategi yang Tepat

Stategi adalah perpaduaan atau perencanaan manajemen yang dipadukan.

·         Siapa sasarannya?

·         Pesan yang hendak disampaikan?

·         Lokasi/tempat?

·         Timing?

“Hal ini perlu diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari”

 

Klasifikasi Audiens

1.      Audiens yang tidak bersahabat secara terbuka (kontra)

Dalam tiap komunikasi ada. Terlebih di masa kampanye ini paling terasa. Misal, kita milih partai yang beda kita terasa tidak bersahat.

Komunikator berharap audiens akan memilihnya. Sebab itu, apapun yang disampaikan komunikator audiens yang memilih paslon lain tidak akan menerima pesan dari komunikator. Ini konteks persaingan. Baik itu polotik dan bisnis. Namun dalam akademik ini jarang

2.      Audiens yang tidak bersahabat (terselubung)

Di depan pura-pura suka, di belakang tidak.

3.      Audiens yang tidak mengetahui.

(Posisi 0/Zeora0 Artinya, dia tidak mengetahaui apa-apa. Misal, dia tidak tahu produk, kemudian dikasih tau sebuah produk maka dia menanamkan pikirannya tentang produk itu.

4.      Audiens yang mendukung

Artnta, dia sudah tau tentang sesuatu.

5.      Audiens yang mendukung secraa terbuka

 

Ruang Lingkup Kom. Per

1.      Sumber (persuadar)

2.      Pesan

3.      Saluran

4.      Penerima (persuadee)

5.      Efek

Menurut Simons ada 3 fungsi kom. Pers

1.      Fungsi Pemanfaatan

Untuk mengkontruksi pesan dan membangun citra diri agar dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana kom. Itu digunakan, di kontruksi, dan di bangun untuk citra diri komunikator tersebut dan disampaikan untuk membangun imej yang bagus agar persuadi menerima.

Contoh : Pebisnis yang membuat produk, mengemas pesan dan mengkontruksi pesan, kemudian menyampaikan pesan dan membangun imej bagus tentang produk, persuadi menerima.

 

2.      Fungsi Perlindungan

Menyaring pesan persuasif yang banyak berkeliaran di sekitar kita.

Pembahasan : Saat ini berbagai pesan masuk ke kontak kita, ponsel kita. Oleh sebab itu, komunikan harus bisa menyaring pesan yang masuk di sekitar kuta untuk perlindungan.

3.      Fungsi Pengetahuan

Memperoleh wawasan tentang peranan persuasi dalam masyarakat. Dalam konteks bisnis itu paling terasa.

Unsur-Unsur dalam Komunikasi Persuasif

1.      Persuader (Komunikator)

Orang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan dengan tujuan mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku oran lain baik secara verbal atau non verbal.

Dalam komunikasi pers eksistensi persuader benar-benr harus diperhatikan.

Eksistensi persuader ditentukan oleh ETHOS

Ethos : Nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi dan konasi (sumber kepercayaan)

 

Ethos dipengaruhi 2 hal:

1.      Kredibilitas =keahlian/kemampuan yang dimiliki persuader. Contoh, dosen yang menyampaikan mata kuliah komunikasi, latar belakangnya insisnyur, maka persuadi akan ragu. Maknanya, yang menyampaikan harus yang ahlinya.

 

Misal, dalam menangani covid dokter yang harus menyampaikan. Ini lebh dispesifikkan lagi, seperti dosen bagian paru-paru (pernapasan). Karena, tidak semua dokter punya kemampuan dalam penanganan covid.  Survei yang tercatat, berita hoak paling banyak tersebar adalah tentang medis kesehatan. Seperti, jamu yang bisa menyembuhkan covid padahal tidak. Kemudian Intermetim, sebuah obat cacing yang dinilai bisa menyembuhkan covid, kemudian oknum pemerintah malah ikut sosialisasi, setelah ditelurusi ternyata ada permainan bisnis disana, agar obat itu dibeli.

Peran insan komunikasi adalah mengkampanyekan kebenaran. Orang komunikasi yang menyampaikan pesan medis tidak boleh yang implementatif seperti teknis pengobatannya.

2.      Daya Tarik

·         Kesamaan

·         Dikagumi/disenangi

Misal, kalau ada idola masuk ke toko, kita senang padanya. Bisa karena dia satu budaya, tampan/cantik, dll

Quote : Keberkahan Ilmu terjadi saat kita menghargai orang yang mentransfer ilmu. Otak dan hati harus sama-sama diasah. Apabila otak diiringi dengan kalbu, maka ilmu akan lebih mudah diterima dan bertahan lebih lama dipikiran.

Persuder akan memiliki ethos yang tinggi apabila :

1.      Memiliki kesiapan

Siapapun posisinya, apabila ia menjadi persuader ia harus memiliki kesiapan. Kata Cicero, “Siapapun yang naik tanpa persiapan, ia akan turun tanpa penghormatan/pernghargaan.” Di samping kesiapan bahan atau materi, ada yang lebih penting lagi, yaitu kesiapan mental. Demam panggung adalah hal yang biasa, terutama bagi mereka para pemula.

2.      Memiliki kesungguhan

Persuader yang baik, sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi. Tidak bermain-main dalam melakukan kegiatan. Dalam kehumasan, membanggun good will yakni sisi imej atau citra positif yang baik kepada orang lain.

3.      Ketulusan

Berangkat dari rasa ikhlas.

1.      Memiliki kepercayaan

Persuader harus merasa percaya diri (confident). Contoh, saat ujian skripsi kita menjadi persuader yang confident terhadap penelitian yang kita sampaikan, namun tetap jangan over-confident. Setiap orang harus kita hargai.

2.      Ketenangan

Biasanya jam terbang yang tinggi menjadikan persuader lebih tenang. Namun, untuk pemula gugup adalah hal yang biasa. Latih terus!

3.      Keramahan

Ekspresi wajah, mimik, sampai pesan bagaimana isi kita menimbulkan reaksi. Apabila menggunakan media, keramahan ditindaklanjuti.

4.      Kesederhanaan

Penggunaan bahasa maupun penampilan. Memakai pakaian terbaik diperbolehkan, namun jangan berlebihan. Sesuaikan bahasa kita dengan bahasa persuadi. Jangan menggunakan bahasa rumit dan kalimat tinggi kepada masyarakat awam, seperti siswa SMP.

 

Menurut Effendy ada 5 jenis sikap bagi persuader

1.      Reseptif (open minded)

Bersedia menerima pendapat dari orang lain. Ia mau diajak berdiskusi, berdialog, bermusyawarah, dan hal lain seperti berkomunikasi.

2.      Selektif

Menyaring informasi atau pesan. Kita boleh menerima pendapat atau gagasan orang lain, namun harus tetap disaring/diselektif. Tidak semua mesti ditampung.

3.      Digestif

Kritis dalam berpikir. Mahasiswa contohnya harus responsif, komunikatif dan kritis. Sisi etika komunikasi adalah hal utama dalam mengkomunikasikan sesuatu, termasuk hal mengkritisi. Harus sopan dan beretika. Orang yang suvive adalah orang yang responsif terhadap keadaan, bisa cepat beradaptasi, supel, menyesuaikan dengan keadaan.

4.      Asimilatif

Kombinasi, artinya ia bisa menggabungkan dari gagasan yang diterima dari berbagai pendapat.

5.      Transmisif

Kemampuan untuk memilih atau menyusun kata-kata yang tepat. Secara logis, memilih waktu yang tepat. 

 

1.      PERSUADEE

Orang atau sekelompok orang yang menjadi tujuan pesan yang disampaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persuadee:

a)      Faktor Kepribadian

Intelegensi mempengaruhi dalam penerimaan pesan. Setiap hari kita menerima informasi. Sikap diri yang terbuka dan tertutup juga ikut mempengaruhi. Persuader menyampaikan pesan yang benar atau bisa jadi juga tidak. Hal yang harus kita hargai adalah bagaimana persuader mengambil action dalam mempersuasi persuadee. Contoh, Iklan TV tentang sabun. Ada yang membeli karena ingin putih, namun tak kunjung putih. Maka iklan itu berhasil mempengaruhi persuadee.

b)     Pengalaman Masa Lalu

Misal, ada orang yang pernah dibohongi, maka kedepannya ia akan lebih berhati-hati. Pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Menurut Mar’at seorang pakar komunikasi, ia mengatakan komunikasi persuasif akan efektif apabila :

a)      Antara Persuader dan Persuadee terdapat Persamaan Persepsi

Persepsi : Schraam mengatakan antara komunikator dan komunikan terhadap persamaan pengalaman. Oleh sebab itu ada gambaran dua lingkaran, dan ditengah-tengahnya ada pertemuan.

Persepsi adalah tindak lanjut dari sensasi. Setelah pesan ditangkap pancaindra, pesan dibawa ke otak dan diolah disana, kemudian dipersepsikan.

Istilah lain mentakan persepsi adalah proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognitif.

Untuk menghindari kesalahan persepsi, kita bisa memulainya dengan mencoba berpikir positif.

 

Sensasi : Kemampuan pancaindra menangkap stimuli/rangsangan. Bahasa praktisnya, informasi yang ditangkap pancaindra. Ada daya ambang batas pancaindra. Misal, kemampuan mata dalam melihat objek ada batasannya. Kemampuan mendengar, dan temperatur pun demikian. Telinga bisa berdengin dan berdarah karena suara terlalu keras. Temperatur yang sangat tinggi atau rendah juga dapat menyebabkan kinerja tubuh terganggu.

Kesalahan dalam sensasi bisa dibantu dengan alat. Seperti, mata minus, menggunakan kacamata.

 

b)     Kepribadian Persuadee

Kepribadian : Kondisi dinamis individu atas sistem psikofisis (gabungan antara fisik dan psikis).

Psikis bisa terpengaruh dari pengalaman masa lalu.

Faktor yang menentukan tidak mudahnya persuadee di persuasif:

a.       Harga Diri

Harga diri yang rendah akan mudah dipersuasif.

b.      Intelegensi

Intelegensi yang tinggi lebih sulit dipersuasif. Karena ada banyak pertimbangan-pertimbangan yang panjang yang diproses dalam otaknya.

Ada pesan masuk, diolah/diproses dalam otak dipertimbangkan, menerima/tidak.

c.       Pertahanan Diri

 

Pesan Persuasi

Ada 2 Bentuk Pesan : Sesuatu yang diucapkan persuader dalam bentuk kata-kata, gerak tubuh kepada persuadee disebut bentuk pesan.

1.      Pesan Verbal

Kata bersifat “Netral”

Kata/sesuatu tidak memiliki makna tapi kita yang memberi makna terhadap sesuatu /kata. Benda tidak memiliki makna, kita yang memberikan maknanya. Seperti, merah itu hanya warna. Namun, kita bersepakat secara bersama bahwa merah berarti berani. Disana ada kesepakatan bersama untuk memberikan makna terhadap sesuatu. Di sisi lain, ada konotasi lain yang juga memunculkan warna merah, misal di  traffic light lampu merah menyala, artinya bukan berani, melainkan berhenti. Tidak semua benda memiliki makna yang sama, itu tergantung kita yang memaknainya.

2.      Pesan Non-verbal

Isyarat, gestur, gerak tubuh. Pesan ini dinilai lebih akurat. Karena, mulut dalam menyampaikan pernyataan bisa berbohong. Namun, tatapan mata, isyarat wajah bisa menunjukkan kebenaran.

Saluran Persuasif

Saluran bisa memunculkan distorsi.  Saluran terbagi menjadi dua:

1.      Saluran Formal/Primer

Media pokok yang digunakan untuk berkomunikasi (radio, tv surat kabar, majalah, dll). Misal, Link Zoom adalah saluran primer.

2.      Saluran Informal

Situasi antar personal yang tidak langsung. Misalnya, telegram, telepon, surat. Saluran informal bisa jadi formal.

Ulasan Pertanyaan :

·         Harga diri yang rendah mudah dipersuasi, kenapa?

Harga diri bersifat fluktuatif. Tidak permanen. Kita cenderung labil kalau harga diri kita rendah. Misal, kita punya kekurangan dan ini berpengaruh terhadap kejiwaan. Dalam konteks psikologis dia butuh orang lain untuk berkonsultasi/curhat. Inilah yang biasanya dimanfaatkan persuder untuk mempersuasi mereka.

·         Dalam sikap persuader di Transmitif bermakna bahwa kemampuan menyusun kalimat yang tepat dan waktu yang tepat.  Lantas, bagaimana kalau kita diminta menjadi pembicara dalam keadaan psikologis yang tidak baik?

Kalau peristiwa itu berat dalam hidupnya, hal itu bisa ditunda. Namun, kalau psikoligis kuat itu bisa dilanjutkan. Persuadee akan mengerti alasan logis dari persuader. Dan kalau mau dilanjutkan, siapkan fisik/ penampilan terbaik.

 

Konsep dasar Pesan dalam Komunikasi Persuasif

Pesan ialah simbol selektif untuk menginformasikan informasi. Dapat berbentuk verbal atau nonverbal, disengaja atau tidak disengaja.

Faktor-Faktor mempengaruhi Pesan Persuasif

1.      Pesan Verbal

Semua jenis menggunakan bahasa dan kata. Untuk mengkombinasikan simbol yang dipahami komunitas. Sebagai representasi dari perasaan individu. Ada kejelasan, timbul dari faktor sumber. Agar jelas menggunakan bahasa yang konkrit dan jelas. keluagasan, dapat membantu merasakan gagasan. Pola bahasa lugas dapat digunakan dengan perangkat sitaksis, seperti kata tugas, untuk menggunakan apa itu kata gramatikal, frasa klausa maupun kalimat. Ketepatan dapat menghubungkan pribadi langsung dengan khalayak. Gunakan kata-kata dengan selera tertentu. Komunikator dengan kualitas rendah akan berbeda dengan komunikator yang siap secara mental

2.      Pesan verbal tak disengaja

3.      Pesan non verbal

Bukan apa yang dikatakan, melainkan bagaimana menyampaikannya atau mengatakannya. Dapat mengetahui apakah seseorang sedih atau senang. Dapat mengenal seseorang lebih jauh.

a.       Pesan non verbal disengaja. Apa yang kita sampaikan

b.      Pesan nonverbal, apa yang disampaikan tanpa kita kontrol

Faktor keberhasilan pesan dalam komunikasi persuasif

1.      Sumber pesan, komunikator punya kredibilitas

2.      Kegunaan pesan/masuk akal atau tidak

3.      Pengaruh lingkungan

4.      Pengertian dan kesinambungan pesan (apakah pesan itu diulang-ulang)

Faktor Penghambat Pesan Komunikasi Persuasif

1.      Persepsi Sosial, memandang objek setengah-setengah.

2.      Posisis Sosial, mengandung nilai tertentu seperti keagamaan, kepintaram dll

3.      Proses belajar sosial, berkaitan dengan pengalaman dan kemampuan sasaran

Fungsi

1.      Analisis sasaran, mampu untuk mencermati tujuan komper

2.      Pesan yang disampaikan dengan jelas dan menghargai perbedaan

3.      Meningkatkan dan memelihara mitivasi sasaran

4.      Tujuan realistis

5.      Pemahaman akan perbedaan individu

6.      Pemahaman informasi berbeda

7.      Pemahanam kerumitan sasaran

8.      Pemahaman akan fakta

 

Note : Pesan itu tidal terletak pada kata-katanya, melainkan pada orangnya. Pesan lebih efektif jika orang yang menyampaikan dan menerima memiliki banyak kesamaan.

 

EFEK KOMUNIKASI TATAP MUKA DAN INTERAKSI KELOMPOK DALAM KOMUNIKASI PERSUASIF

1.      Komunikasi Persuasif

Hal utama dari kompersuasif adalah mengubah sikap dari penerima pesan. 9 tahapan persuader:

a.       Analisis sasaran

b.      Pesan yang disampaikan, jelas dan mudah dipahami

c.       Meningkatkan dan memelihara sasaran, dapat memotivasi sasaran agar semangat

d.      Tujuan realistis

e.       Pemahaman perbedaan sasaran, bahwa tiap orang punya perbedaan masing-masing

f.       Setiap sasaran punya keunikan masing-masing

g.      Fakta tidak sekadar fakta

2.      Dimensi Saluran

Kita dapat melihat keefektifan dari saluran yang digunakan

3.      Efek komunikasi tatap muka

4.      Teori berkaitan pembentukan kelompok

a.       Teori kedekatan, adanya afiliasi di dalamnya

b.      Teori interaksi, ada interaksi yang komprehensif

c.       Teori keseimbangan, seseorang tertarik dengan yang lain atas kesamaan sikap

d.      Teori pertukaran, ada motivasi, interaksi dan keseimbangan di dalamnya

5.      Dinamika kelompok

6.      Efek persuasi

a.       Kepaduan. Didefinisikan kekuatan anggota kelompok untuk tetap tinggal di dalamnya. Dapat diakibatkan beberapa hal:

1.      Ketertarikan personal

2.      Ketertarikan fungsi kelompok

3.      Ketertarikan memuaskan kebutuhan personal

Note : makin erat, maka besar perubahan di dalamnya

b.      Komformitas, ialah perilaku seseorang sama dengan norma di dalamnya.

1.      Fungsi normatif : nilai khusus dalam kelompok

2.      Fungsi kompararif : Penilaian perbandingan individu dengan lainnya

a.       Komunikasi tatap muka memang berat, dalam konteks sekarang karena pandemi, ada program daring. Aplikasi zoom, dalam konteksnya dapat spontan dan terkadang juga ada delay. Komunikasi melalui media memang cukup berat. Jika secara langsung, kita bisa melihat respon audiens secara langsung.

b.      Dalam komunikasi, bukan hanya berbicara isi pesan, namun juga berbicara tentang hubungan. Antara persuader dan persuadi ada hubungan yang tidak baik. Dalam mempersuasi dalam konteks marketing, berarti persuader ingin mengambil untung dari persuadi. Jika persuadi punya pikiran negatif tentang persuader, maka komunikasi akan berjalan lebih berat. Komunikasi efektif akan sulit terjadi. Yang diingat adalah, perlu menjadi persuader yang baik, dan begitu pula sebaliknya. Seorang persuader harus punya kredibilitas. Ada beberapa orang jenius di dunia ini, tetapi dalam konteks komunikasi, dia bukan persuader yang baik. untuk menjadi seorang komunikator, dibutuhkan skill/keahlian. Bisa jadi kemampuannya hebat dalam menulis, namun tidak dengan bebricara. Persuadi ibaratkan gelas kosong, yang nantinya akan diisi oleh persuader. Keberkahan ilmu datang ketika seorang persuadi menghargai persuadernya.


Faktor-Faktor Penerimaan Pesan dalam Komunikasi Persuasif

 

1.      Faktor Kepribadian

Sama seperti watak. Kemungkinan bereaksi secara emosional dan vaksional berdasarkan keturunan dan endogen. Dari luar, dari lingkungan (eksogen). Sesuatu yang dinamis,

2.      Faktor bilogis

3.      Sosial

4.      Kebudayaan

Hubungan persuasif dan media

Persuasi dijembetani dua media.

 

Usia, jenis kelamin, kepribadian mempengaruhi dalam hal komunikasi persuasif. Contoh, Bapak memberikan materi ke mahasiswa S1. Usia dan jenis pendidikan sudah diketahui. Kemudian, ketika memberikan pesan ke anak SD ada perubahan cara menyampaikan pesan di dalamnya.

TEKNIK DAN STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF

 

Hambatan  dan teknik komunikasi persuasif 

1.      Perbedaan kepentingan : kepentingan seseorang akan menyebabkan rasa ketertarikan sendiri dalam menanggapi sebuah pesan persuasif

2.      Prasangka : prasangka rasial, prasngka jenis kelamin, prasangka homoseksual, prangka agama.

3.      Stereotif : muncul sebagai upaya untuk melakukan sebuah generalisasi dari sifat suatu kelompok tertentu

4.      Motivasi : keberhasilan seseorang sangat tergantung ada tidaknya sebuah motivasi melekat dalam diri seseorang

METODE KOMUNIKASI PERSUASIF

1.       Asosiasi : Dengan cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik suatu perhatian khalayak.

2.       I NT0GRASI : kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan

3.       Pay Of Idea : Mengiming-ngiming hal yang menguntungkan atau hal yang menjanjikan harapan

4.       Iching Device : Menata pesan komunikasi

5.      Red Hirring :

 

ANALISIS MASALAH DALAM KOMUNIKASI PERSUASIF

 

Hambatan dalam komunikasi persuasif tersebut diantaranya adalah :

·         Hambatan sosiologis. Hambatan sosiologis berupa perbedaan status. Suatu komunikasi seringkali tidak tercapai diakibatkan karena perbedaan status yang sangat mencolok.

·         Hambatan psikologis. Hambatan sosiologis dapat berupa prasangka, adanya kepentingan pribadi (hidden agendas), apriori terhadap perubahan, dan pengalaman buruk.

·         Hambatan semantik. Hambatan semantik yaitu ketidak-pahaman terhadap penguasaan perbendaharaan kata dan tata bahasa yang dapat menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi di antara orang yang berkomunikasi.

·         Hambatan ekologis. Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, seperi kondisi lingkungan yang tidak nyaman, bising, dan lain-lain.

·         Hambatan antropologis. Hambatan antropologis terjadi karena perbedaan pada diri manusia, seperti warna kulit, postur tubuh, budaya, dan lain-lain.

·         Hambatan mekanik. Hambatan mekanik merupakan hambatan yang berasal dari media yang digunakan dalam berkomunikasi.

DeFleur dan Sandra J. Ball Roceach memberikan beberapa Strategi komunikasi persuasif, antara lain:

a.       Strategi Psikodinamika

asumsi bahwa ciri-ciri biologis manusia itu merupakan hal yang diwariskan, terdapat sekumpulan faktor lain yang bersifat mendasari bagian dari biologis dan merupakan hasil belajar, seperti pernyataan dan kondisi emosioal, terdapat sekumpulan faktor yang diperoleh atau dipelajari yang membentuk struktur kongnitif individu. Dipusatkan pada faktor emosional dan faktor kongnitif. Dalam perkembangan perkembangan kepribadian manusia, tercatat ada 3 hal, yaitu :

 • Id (insting dan dorongan kepuasan)

 • Ego (daya nalar, proses

• mental, pikiran sehat, dan realitas)

• dan Super ego (nilai-nilai sosial).

b.      Strategi Persuasi Sosiokultural

Asumsi pokok dari strategi persuasi sosiokultural bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan luar dirinya

c.       Strategi The Meaning Construction

pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku

Analisis Komunikasi Persuasif Dalam Periklanan

Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi persuasif yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang bermaksud membujuk khalayak untuk memanfaatkan barang atau jasa.

Bagaimana menerapkan ketiga strategi (Dari pengaruh dalam diri, luar, dan pengetahuan) yang sudah disebutkan tadi, dalam menghadapi hambatan dalam komunikasi persuasif?

 

Ada beberapa hambatan dalam komunikasi persuasif yang sudah dicantumkan tadi di penjelasan. Tetapi, analisis masalah sebenarnya seperti apa? analisis mengacu pada teori yang mengacu pada penelitian.

Simbol itu kesepakatan kita bersama. Namun, bisa juga menimbulkan kesalahpahaman juga.

 

KOMUNIKASI PERSUASIF
“DINAMIKA PERSUASU IN ACTION”

Persuasi sebagai teknik Komunikasi

Laswell menjelaskan bahwa komunikasi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Menurutkan terdapat lima unsur yang terdapat dalam kegiatan komunikasi yakni komunikator, komunikan, media, pesan dan efek (Mulyana, 2005 :64)

Pendekatan Psikologi Dalam Persuasi ; Upaya Pembentukan Sikap Komunikan

Membicarakan tentang persuasi tidak akan dapat lepak dari psikologi, sebagai dasar yang membentuk perilaku manusia. Hal ini secara spesifik menjadi kajian dari ilmu psikologi komunikasi yang menjadikan persuasi sebagai unsur yang penting dalam pembahasan tentang pembentukan perilaku manusia. Persuasi adalah bentuk penanaman pengaruh yang bisa berwujud apapun mulai dari keyakinan, sikap, maksud, dan motivasi.

Sikap Dalam Dinamika Perilaku

Secord dan Blackman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan terrtuntu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konas) seseorang terhadap suatu aspek lingkungan sekitarnya (Azwar, 2002:5). Nilai (value) dan opini atau pendapat sangat erat berkaitan dengan sikap bahkan kedua konsep tersebut seringkali digunakan dalam definisi - definisi sikap.

Hal Yang Mempengaruhi Dinamika Persuasi Dalam Aksi

Tindakan membujuk orang lain untuk mengadopsi pendapat yang dapat diterima, dan mungkin sebagai hasilnya, untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan, membentuk bagian besar dari kehidupan kita. Memang keterampilan ini dan yang sama pentingnya untuk bersedia mendengarkan alasan dan dibujuk dapat dikatakan sebagai inti dari apa yang kita sebut masyarakat. Meskipun demikian, beberapa model sederhana yang dibahas di sini mungkin menunjukkan beberapa jalan yang menjanjikan untuk dijelajahi. Mengikuti beberapa asumsi tentang kecenderungan untuk dibujuk, model diskrit dan kontinu diselidiki dan dipecahkan secara analitis untuk dua orang, dan kemudian digeneralisasikan ke sejumlah orang yang berubah-ubah. Model kontinu tiga orang kemudian diperiksa secara rinci

Contoh Komunikasi Persuasif Dalam Tindakan : Kampanye

Kampanye merupakan suatu kegiatan komunikasi untuk menyampaikan informasi secara terencana, bertahap dan terkadang memuncak dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dari opini seseorang atau massa.

Setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni :

1.      Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu

2.      Jumlah khalayak sasaran yang besar

3.      Biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu

4.      Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi (Venus, 2004:8).

Dalam kerangka kajian tentang efek kampanye, komunikasi dirancang untuk melakukan persuasi pada khalayak. Komunikasi persuasif merupakan pesan-pesan yang disampaikan dengan maksud untuk membentuk, meneguhkan ataupun mengubah respons dari orang lain (Miller,1980 dalam Baldwin, 2004:140).

Kesimpulan

Membahas tentang persuasif dalam dinamika penyampaian infomasi sebenarnya identik dengan pembahasan tentang komunikasi persuasif dimana persuasi itu sendiri menjadi bagian teknik yang terdapat dalam kegiatan komunikasi. Secara terminology, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat maupun perilaku baik secara lisan maupun melalui media.

Kegiatan penyampaian informasi akan dapat mencapai target perubahan sikap dan pembentukan perilaku melalaui komunikasi persuasi. Melalui komunikasi persuasi akan dicapai keberhasilan komunikator untuk merubah perilaku, pikiran, sikap, perasaan komunikan atau masyarakat dalam media informasi dengan sangat mudah melalui rekayasa atau dengan mendesain suatu system' pesan yang disampaikan pada komunikan berdasarkan kondisi komunikan. Setidaknya itulah yang terjadi dalam suatu proses pembentukan sikap dan perilaku sebagai suatu pendekatan psikologi dalam proses komunikasi persuasif.

Contoh dari komunikasi persuasu in action adalah kampanye yang merupakan suatu kegiatan komunikasi untuk menyampaikan informasi secara terencana, bertahap dan terkadang memuncak dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dari opini seseorang atau massa.


Persuader yang baik memahami persuadinya. Begitu  juga sebaliknya. Disamping kita memahami diri orang lain, kita juga pahami gestur tubuhnya.     xx

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Unsur-Unsur dalam Komunikasi Persuasif

1.      Persuader (Komunikator)

Orang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan dengan tujuan mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku oran lain baik secara verbal atau non verbal.

Dalam komunikasi pers eksistensi persuader benar-benr harus diperhatikan.

Eksistensi persuader ditentukan oleh ETHOS

Ethos : Nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi dan konasi (sumber kepercayaan)

 

Ethos dipengaruhi 2 hal:

1.      Kredibilitas =keahlian/kemampuan yang dimiliki persuader. Contoh, dosen yang menyampaikan mata kuliah komunikasi, latar belakangnya insisnyur, maka persuadi akan ragu. Maknanya, yang menyampaikan harus yang ahlinya.

 

Misal, dalam menangani covid dokter yang harus menyampaikan. Ini lebh dispesifikkan lagi, seperti dosen bagian paru-paru (pernapasan). Karena, tidak semua dokter punya kemampuan dalam penanganan covid.  Survei yang tercatat, berita hoak paling banyak tersebar adalah tentang medis kesehatan. Seperti, jamu yang bisa menyembuhkan covid padahal tidak. Kemudian Intermetim, sebuah obat cacing yang dinilai bisa menyembuhkan covid, kemudian oknum pemerintah malah ikut sosialisasi, setelah ditelurusi ternyata ada permainan bisnis disana, agar obat itu dibeli.

Peran insan komunikasi adalah mengkampanyekan kebenaran. Orang komunikasi yang menyampaikan pesan medis tidak boleh yang implementatif seperti teknis pengobatannya.

2.      Daya Tarik

·         Kesamaan

·         Dikagumi/disenangi

Misal, kalau ada idola masuk ke toko, kita senang padanya. Bisa karena dia satu budaya, tampan/cantik, dll

Quote : Keberkahan Ilmu terjadi saat kita menghargai orang yang mentransfer ilmu. Otak dan hati harus sama-sama diasah. Apabila otak diiringi dengan kalbu, maka ilmu akan lebih mudah diterima dan bertahan lebih lama dipikiran.

Persuder akan memiliki ethos yang tinggi apabila :

1.      Memiliki kesiapan

Siapapun posisinya, apabila ia menjadi persuader ia harus memiliki kesiapan. Kata Cicero, “Siapapun yang naik tanpa persiapan, ia akan turun tanpa penghormatan/pernghargaan.” Di samping kesiapan bahan atau materi, ada yang lebih penting lagi, yaitu kesiapan mental. Demam panggung adalah hal yang biasa, terutama bagi mereka para pemula.

2.      Memiliki kesungguhan

Persuader yang baik, sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi. Tidak bermain-main dalam melakukan kegiatan. Dalam kehumasan, membanggun good will yakni sisi imej atau citra positif yang baik kepada orang lain.

3.      Ketulusan

Berangkat dari rasa ikhlas.

1.      Memiliki kepercayaan

Persuader harus merasa percaya diri (confident). Contoh, saat ujian skripsi kita menjadi persuader yang confident terhadap penelitian yang kita sampaikan, namun tetap jangan over-confident. Setiap orang harus kita hargai.

2.      Ketenangan

Biasanya jam terbang yang tinggi menjadikan persuader lebih tenang. Namun, untuk pemula gugup adalah hal yang biasa. Latih terus!

3.      Keramahan

Ekspresi wajah, mimik, sampai pesan bagaimana isi kita menimbulkan reaksi. Apabila menggunakan media, keramahan ditindaklanjuti.

4.      Kesederhanaan

Penggunaan bahasa maupun penampilan. Memakai pakaian terbaik diperbolehkan, namun jangan berlebihan. Sesuaikan bahasa kita dengan bahasa persuadi. Jangan menggunakan bahasa rumit dan kalimat tinggi kepada masyarakat awam, seperti siswa SMP. 

 

SEMOGA BERMANFAAT


 

Komentar

Danish Fathurrahman mengatakan…
Mengharukan sekali ini blog. menambah pengetahuan, tulisan yang mengalir dengan tenang.

Artikel Populer lainnya

TRIP 2   : PEKANBARU FOR THE MY WAY TO MEET NEW SOMETHING (4) Hai, semua. Setelah kemarin aku bercerita tentang petualangan selama tersesat sekarang aku ingin membagikan momen saat menjadi panitia pemira. Agenda sidang masih belarut-larut dan tidak kunjung selesai. masing-masing delegasi angkatan punya pendapat dan nasehat yang terkadang berbenturan dengan pengurus Himakom. Jadi mereka harus mencari titik temu untuk menyelesaikan masalah. Selama itu pula aku mengambil napas untuk keluar dari ruang sidang yang menyesakkan dengan bertemu teman-teman. Tidak kusangka aku bertemu Septi yang saat itu berkunjung ke kampus untuk mengambil KTM. Septi memiliki logat Medan yang khas sehingga aku mudah mengenalinya. Kami mudah bergaul karena mungkin pembawaan Septi yang satu frekuensi denganku. Namun sayang, Septi tidak lama berada di kampus dan harus segera pergi karena suatu urusan. Aku kembali ke ruang sidang dan mengawasi zoom bersama Ica. Saat itu aku mendapatkan pesan dari kak Windi

My Greymate

Rasanya seperti melihat kekacauan tiada akhir. Ada saja drama di setiap minggu di kelas ini. Seperti hari ini, Viona mencoba untuk merebut gelang barunya dari tangan Yuri. Viona dengan tubuh sepuluh Senti lebih pendek meloncat seperti tupai. Anehnya, teman-teman Viona tertawa melihat aksi malang gadis itu. Apakah seperti itu layak disebut teman? Jujur saja, kelakuan mereka membuatku kesal. Drama perbucinan yang dikemas dengan aksi jail selalu membuat perutku mulas. Apalagi suara teriakan cukup heboh dari teman-teman Viona. Rasanya, seperti menjadi wayang yang tak sengaja tersenggol dalang dalam sebuah drama. Apakah aku harus benar-benar beraksi untuk menyudahi drama seperti ini? "Ney?" Seorang lelaki dengan kacamata bulat yang membawa map besar berdiri di sampingku. Tubuhnya menutupi semua drama hari ini. "Kamu belum ngumpulin surat izin orangtua." "Woy, Rachel awas!"  Suara teriakan dari Yuri terdengar cukup lantang untuk sekadar memanggil lelaki berkacam

TIGA SAHABAT : TAMPIL DI ACARA PENSI SMAN 2 SINGINGI HILIR

 Sebelumnya aku adalah anak yang sangat pendiam saat duduk di bangku kelas 1 SD. Namun, itu hanya berlaku dalam interaksi sosial. Jujur, saat di kelas 1 SD aku sangat bersemangat untuk mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan dari guru. Sifat pendiamku ini perlahan menghilang, terutama saat aku masuk di bangku SMA. Aku bertemu dengan para siswa yang beragam. Termasuk dua orang dalam foto di atas. Sebut saja mereka Sunna dan Intana. Itu bukan nama asli mereka. Aku hanya menyukai memanggil mereka dengan sebutan itu. Mereka memanggilku dengan nama 'Ndut.' Ya, mungkin saja karena aku sedikit kelebihan berat badan semasa SMA. Aku banyak menghabiskan waktu dengan mereka. Ahahaha, rasanya seperti mengenang kejayaan remaja. Di SMP aku adalah pribadi yang berani, banyak tersandung skandal, eit. Bukan skandal seperti berkencan dengan bos besar apalagi artis! Karena mustahil, desaku itu letaknya jauh sekali dari perkotaan besar. Nah, teman-temanku ini juga salah satu hal yang membuatku s