Hai, hai! Lagi-lagi aku mau bagiin resume. Kali ini temanya tentang kewirausahaan guys. Narasumber yang diundang pemilik 20-an lebih cabang martabak di Pekanbaru dan pendiri industri kreatif yang memiliki beragam pengalaman
siip, let's reading tips and tric to be succes
Rizki Bagus Oka (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
Bertahan menjadi pelaku usaha di tengah pandemi, era digital dan menempuh pasar global. Di tahun 2019 dan 2020 ekonomi kreatif menyumbang 1.100 triliun. Itulah mengapa pemerintah memfokuskan di industri ekraf.
Pengusaha bertahan di tengah pandemi covid. Ada pengusaha yang sedang jatuh-jatuhnya, ada juga yang sedang bangkit-bangkitnya. Masih banyak data di lapangan yang belum terangkum secara keseluruhan. Minus 2% pertumbuhan ekonomi karena covid. Usaha banyak mengalami dampak langsung terutama bisnis konsumen. Yakni usaha yang tidak bisa langsung berinteraksi dengan konsumen. Biasanya itu ada di produk esensial. Pengusaha yang terdampak biasanya pengusaha yang lamban dalam adaptasinya.
Penguasaha harus bertahan. Ia yang berjalan ia pun yang harus memulihkan. Kita harus sadar, ketika kita tidak berjalan dengan benar maka ekonomi bisa lumpuh. Tipsnya hanya dua yaitu adaptasi dan optimis.
Ada adaptasi secara operasional. Mereka beradaptasi dengan sumber daya manusia. Usaha tidak bisa berjalan dengan lancar, namun SDM sebanyak itu. Sebab itu adanya PHK. Untuk satu orang bekerja bisa menanggung sampai lima orang. Penguasaha harus berjiwa kebangsaan. Jadikan SDM cara terakhir untuk bertahan di masa pandemi.
Selalu digangungkan Adaptasi digital. Semakin mudahnya akses digital dan peluang bisnis digital. Dengan masalah pandemi kita menyesuaikan dengan digital. Tak asing lagi usaha dibuat di dunia digital. Ada toko online yang bermunculan. Ini salah satu cara bertahan.
Adaptasi produksi. Pengusaha banyak menyiapkan barangnya. Di pandemi banyak sistem PO. Karena untuk menekan, kita memikirkan gimana dulu pasar yang ditargetkan dan bisa mendaptakan keuntungan.
Mindset yang ditanamkan adalah bagaimana kita menjadi pengusaha berjiwa kebangsaan. Saat ini lebih fokusnya bagaimana kita bisa menyesuaikan dengan segala situasi. Bagaimana kita mencari peluang di masa pandemi saat ini? Usaha esensial paling dibutuhkan di masa pandemi seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi kreatif. Untuk bertahan seseorang harus mampu beradaptasi. Biarkan mereka bekerja dengan porsinya masing-masing.
Pengusaha Muda di Era Digital
Penguasaha muda penting untuk beradaptasi. Karena masa digital yang terpenting adalah data. Saat ini banyak program agar manusia dapat berkembang. Ada branding, promotion, dan marketing. Kendalanya masalah digital adalah local brand.
Pengusaha harus mempertahankan citra yang baik. dalam promosi harus ditargetkan sasarannya, berapa harga yang bisa dijangkau konsumen. Dan marketing bisa mengandalkan digital. Namun, tidak semua pelaku usaha dapat dialihkan ke digital. Misal, masalah menu bisa digital dan tv ada yang konvensional.
Pengusaha Menuju Global
Jika mau produk dikenal di luar negeri, hari ini cara tersebut tentu sudah bisa dilakukan. Fokus ke global, karena pengusaha adalah citra pembentuk negara. Ada pelaku industri film, makanan, hiburan, dll. Ekonomi kreatif lagi-lagi menjadi usaha yang perlu ditingkatkan. Ketika sudah menjadi pasar global, target pasarnya pasti lebih dari pasar lokal. Regulasi pemerintah harus lebih ditingkatkan.
RIZKY
SOLUSI MARKETING KOMUNIKASI DI ERA KONEKTIVITAS
Beradaptasi memang sebuah hal yang sangat diperlukan. Yang tumbuh yang mau berubah yang mau beradaptasi ialah yang bisa bertahan.
Ketika Markom cara lama, orientasi masih pada ke company. Kekuatan masih mempengaruhi konsumen untuk membeli. Saat ini konsumen ada di tengah. Konsumen berhak untuk memilih.
Kemudian di saat dulu fokusnya adalah jualan. Saat ini ada fokus empati agar konsumen membeli. Di point ketiga ada high touch dimana gaya bentuk bahasa atau sentuhan semacam interaksi yang diperlukan, namun saat ini low touch. Di point keempat, dulu fokus pada message, saat ini ada story. Di point kelima ada touch point, sekarang journey. Semacam ada tahap menjadi pelanggan dan bisa dekat dengan owners. Di point kelima ada multi, sekarang omni. Yakni, ada offline dan online.
PERUBAHAN COSTUMER JOURNEY
Perubahan tersebut karena konsumen saat ini tidak bisa fokus pada dirinya sendiri. Namun bisa dipengaruhi oleh kepentingan orang lain. Semacam kita bisa lebih percaya pada kata orang dibandingkan kata penjual.
Journey lama : aware, attitude (suka pada produk), act (beli), dan act again (beli lagi).
Journey saat ini : Calon losumen, iklan, tertarik (ya/tidak), puas (ya/tidak).
Misal, Budi melihat produk di instgram, setelah dapat opini dari temen, dia cari info di sosmed, dia cek di online shop, ia pun beli, setelah itu ia puas dan membagikannya di blog, sosmed dan bisa berguna informasi tersebut untuk orang lain.
AWARE
Yakni fase dimana konsumen masih baru tahu tentang suatu produk. Bisa dari cerita tentang teman-teman.
APPEAL
Dimana kita mencari tahu informasi suatu produk yang dianggap menarik. Dan mulai membuat faktor pertimbangan.
ASK
Ketika sudah mulai tertarik ia mulai bertanya-tanya kepada teman, mencari review, membandingkan harga satu produk dengan produk lainnya.
ACT
Yakni fase setelah mendapatkan informasi, konsumen mulai membeli produk.
ADVOCATE
Ialah fase ketika konsumen usai membeli, dan loyal terhadap brand, ia mulai merekomendasikan brand tersebut kepada orang lain. Ini bisa melakukan testimoni.
Aware-Appeal : Seseorag sudah tahu produk, tapi belum muncul rasa suka. Maka solusinya, adalah memahami apa yang konsumen suka. Ada konten komunikasi yang diselipkan di dalamnya. Dipromosikan melalui sentuhan kegelisahan konsumen. Apa yang mereka takutkan? Apa kebutuhan emosional konsumen?
Appeal-Ask : Tahap pelanggan udah suka, namun belum mengenal produk lebih dalam. Solusinya, membuat konten marketing. Menjual namun pelanggan merasa tidak dijualin.
Ask-Act ; Pelanggan sudah suka, namun belum membeli. Solusinya, Omni Channel. Yakni mengintegrasikan berbagai channnel agar pelanggan dapat memilih dan memiliki beragam pengalaman.
Act-Advocate : Pelanggan sudah membeli, namun belum mau advokasi atau merekomendasikannya pada orang lain. Solusinya, Engagemen marketing. Yakni mempertahankan pelangggan.
Ulasan Pertanyaan
1. Untuk mengawali bisnis, sebaiknya memilih hal yang berkaitan dengan apa yang kita sukai.
2. Kelemahan negara pada saat ini adalah kualitas produk. Terkait dengan sagu, kita terlebih dahulu mengenal pasar dari luar negeri dan bagaimana peningkatan kualitas yang harus dilakukan. Tentunya ini perlu bergandengan tangan untuk mengedukasi petani sagu dan petani lainnya. UKM menjadi salah satu peran yang penting untuk menguatkan perekonomian negara. Menciptakan lapangan kerja yang tidak tertampung di perusahaan besar.Untuk menuju ekspor, kita harus menguatkan pasar lokal terlebih dahulu. Ketika sudah menjadi komoditas unggulan di wilayah lokal, mana akan mudah saja untuk menembus pasar global.
Dibawah ini hanyalah iklan yang sekadar lewat, xixixixi.
Komentar